https://anugerahpokdakan.files.wordpress.com |
Ukurannya
mungil, jauh dari ukuran bangsa ikan lainnya yang umum dikonsumsi.
Rata-rata panjang tubuh cuma 2 cm dengan diameter perut 0,2 cm. Banyak
ditemui di perairan tawar seperti sungai di pedesaan atau di rawa-rawa
berlumpur
https://anugerahpokdakan.files.wordpress.com |
.
Dulu, ikan yang oleh sebagian orang Jawa dinamai cethol (guppy) ini tak banyak menarik perhatian, bahkan diemohi oleh kebanyakan orang. Tapi jangan salah, belakangan si imut acap hadir di atas meja berdampingan dengan sajian pesta di hotel-hotel atau ada dalam daftar menu restoran berbintang, ikan yang bernama lain Celili-Mence dan Gajah Mina ini kian populer lantaran rasanya yang renyah, lezat lagi berprotein tinggi.
Dulu, ikan yang oleh sebagian orang Jawa dinamai cethol (guppy) ini tak banyak menarik perhatian, bahkan diemohi oleh kebanyakan orang. Tapi jangan salah, belakangan si imut acap hadir di atas meja berdampingan dengan sajian pesta di hotel-hotel atau ada dalam daftar menu restoran berbintang, ikan yang bernama lain Celili-Mence dan Gajah Mina ini kian populer lantaran rasanya yang renyah, lezat lagi berprotein tinggi.
Menemani nasi pulen dalam makan siang atau makan malam bersama sambal
tomat bisa jadi menu pilihan. Selain itu, cethol pantas juga untuk
camilan di waktu santai. Salah satu kelebihannya yang membuatnya makin
dicari adalah sajiannya yang kering sehingga dapat disimpan dalam jangka
waktu relatif panjang, dapat pula jadi buah tangan.
https://anugerahpokdakan.files.wordpress.com |
Sayangnya, produksi bahan baku belum mampu mengimbangi tingginya
permintaan. kebutuhan pasar lokal, yang setidaknya 4 kuintal/hari.
untuk menjawab pasar yang 60% telah ada dalam genggamanseperti Jakarta,
Semarang, Magelang, Temanggung, Solo dan Jogja membuat ?Pangsa pasarnya
luar biasa! Sehingga apabila di budidayakan, insya Allah pasar ekspor juga bisa digarap.
Cara pengolahan panganan cethol yang garing ada dua macam, yang
sederhana dan yang kedap udara. Untuk yang pertama, memang cukup
sederhana. Ikan cukup dilumuri tepung berbumbu, kemudian digoreng. Meski
demikian, perlu teknik khusus untuk menghasilkan kudapan cethol yang
garing, renyah dan awet. Perlu diperhatikan kadar air, Supaya tidak
nggedibel (menggumpal-red). Akibatnya bisa berpengaruh pada daya simpan
panganan tersebut. Lama menggoreng pun perlu kejelian. Jangan terlalu
matang. Cukup sepertiga matang, pasalnya minyak yang terkandung masih panas sehingga proses
pematangan ikan masih berlanjut meski sudah diangkat dari penggorengan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar