http://img1.beritasatu.com |
London - Ingin meningkatkan peluang mendapatkan pasangan? Bergaullah dengan teman-teman yang jelek agar terlihat lebih menarik.
Trik ini diterapkan oleh spesies ikan hias kecil, Guppy, seperti diulas dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Royal Society, Inggris, Rabu (13/2).
Jadi ketika ingin kawin, ikan Guppy jantan memanfaatkan teman-temannya yang jelek – dalam hal ini mereka yang memiliki warna menjemukan - agar tampak lebih keren dalam perbandingan.
"Guppy jantan secara aktif memilih konteks sosialnya demi memaksimalkan daya tarik relatif yang mereka miliki," tulis artikel itu. Atau dalam bahasa awamnya, seperti kata salah satu penulis Clelia Gasparini, "Jika anda dikelilingi teman-teman yang jelek, anda akan tampak lebih menarik."
Gasparini dan teman-temannya di Universitas Padua, Italia, membangun teori tentang cara bergaul ikan Guppy. Sebuah aquarium dibentuk sedemikian rupa sehingga di masing-masing ujungnya terdapat satu betina yang terpisahkan oleh partisi. Betina lajang yang pertama, disebut “Guppy bachelorette No. 1”, memiliki dua teman jantan dengan warna menarik dan cerah, sedangkan “Guppy bachelorette No. 2” ditemani pejantan yang lebih jelek dan berwarna kusam.
Ketika satu Guppy jantan ditaruh di tengah aquarium dan diberi kesempatan memilih, Bachelorette No. 2 lebih sering menjadi pilihan. Ikan-ikan jantan yang menjadi percobaan melewatkan 62 persen waktu mereka bersama no. 2, yang dikelililingi pejantan jelek.
Para peneliti juga menemukan bahwa semakin jelek ikan Guppy jantan yang menemani No. 2, makin kecil kemungkinannya si jantan percobaan akan mendekati bachelorette No. 1 yang dikelilingi pejantan warna cerah.
Namun bisa jadi kecenderungan pejantan ini karena warna atraktif mungkin mewakili sifat ikan lebih agresif atau lebih meningkatkan resiko terlihat oleh predator sehingga lebih dihindari.
Untuk itulah eksperimen diulangi lagi. Para peneliti melakukannya tanpa menaruh ikan betina.
Gasparini, yang sekarang menjadi peneliti di University of Western Australia, mengatakan eksperimen lanjutan membuktikan sifat agresif atau ancaman predator bukanlah sebuah faktor dalam kecenderungan Guppy jantan ini.
Pertanyaan besarnya adalah: Bisakah hasil penelitian di aquarium ini diterapkan malam hari di bar?
"Sebagai seorang peneliti saya tidak bisa membandingkan sistem penjodohan manusia dengan sistem Guppy," kata perempuan itu.
"Namun jika anda bertanya pada saya selaku pribadi, jelas taktik seperti ini bisa berhasil bagi manusia. Jika anda ingin membuat perempuan terkesan, menurut anda apakah anda akan lebih menarik jika diperbandingkan dengan Mr. Bean atau George Clooney?"
Trik ini diterapkan oleh spesies ikan hias kecil, Guppy, seperti diulas dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Royal Society, Inggris, Rabu (13/2).
Jadi ketika ingin kawin, ikan Guppy jantan memanfaatkan teman-temannya yang jelek – dalam hal ini mereka yang memiliki warna menjemukan - agar tampak lebih keren dalam perbandingan.
"Guppy jantan secara aktif memilih konteks sosialnya demi memaksimalkan daya tarik relatif yang mereka miliki," tulis artikel itu. Atau dalam bahasa awamnya, seperti kata salah satu penulis Clelia Gasparini, "Jika anda dikelilingi teman-teman yang jelek, anda akan tampak lebih menarik."
Gasparini dan teman-temannya di Universitas Padua, Italia, membangun teori tentang cara bergaul ikan Guppy. Sebuah aquarium dibentuk sedemikian rupa sehingga di masing-masing ujungnya terdapat satu betina yang terpisahkan oleh partisi. Betina lajang yang pertama, disebut “Guppy bachelorette No. 1”, memiliki dua teman jantan dengan warna menarik dan cerah, sedangkan “Guppy bachelorette No. 2” ditemani pejantan yang lebih jelek dan berwarna kusam.
Ketika satu Guppy jantan ditaruh di tengah aquarium dan diberi kesempatan memilih, Bachelorette No. 2 lebih sering menjadi pilihan. Ikan-ikan jantan yang menjadi percobaan melewatkan 62 persen waktu mereka bersama no. 2, yang dikelililingi pejantan jelek.
Para peneliti juga menemukan bahwa semakin jelek ikan Guppy jantan yang menemani No. 2, makin kecil kemungkinannya si jantan percobaan akan mendekati bachelorette No. 1 yang dikelilingi pejantan warna cerah.
Namun bisa jadi kecenderungan pejantan ini karena warna atraktif mungkin mewakili sifat ikan lebih agresif atau lebih meningkatkan resiko terlihat oleh predator sehingga lebih dihindari.
Untuk itulah eksperimen diulangi lagi. Para peneliti melakukannya tanpa menaruh ikan betina.
Gasparini, yang sekarang menjadi peneliti di University of Western Australia, mengatakan eksperimen lanjutan membuktikan sifat agresif atau ancaman predator bukanlah sebuah faktor dalam kecenderungan Guppy jantan ini.
Pertanyaan besarnya adalah: Bisakah hasil penelitian di aquarium ini diterapkan malam hari di bar?
"Sebagai seorang peneliti saya tidak bisa membandingkan sistem penjodohan manusia dengan sistem Guppy," kata perempuan itu.
"Namun jika anda bertanya pada saya selaku pribadi, jelas taktik seperti ini bisa berhasil bagi manusia. Jika anda ingin membuat perempuan terkesan, menurut anda apakah anda akan lebih menarik jika diperbandingkan dengan Mr. Bean atau George Clooney?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar