Ikan guppy. (net)
Memelihara ikan merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagai para
penghobis, apalagi ikan hias yang memiliki warna yang sangat indah.
Salah satu ikan hias yang banyak diminati orang saat ini adalah ikan
guppy.
Salah satu pembudidaya ikan guppy di bilangan Kalideres, Jakarta Barat, Iman, mengatakan, ikan yang bernama Latin Poecilia reticulate ini sebenarnya ialah salah satu ikan yang awalnya hidup di rawa air payau.
“Keistimewaannya terlihat dari sirip-sirip yang berwarna-warni yang merupakan perpaduan antara warna kuning, biru, hijau dan merah. Ciri-ciri lain yang membuat ikan ini banyak diminati ialah ekornya yang melebar seperti kipas membuat ikan ini semakin anggun dan enak dilihat,” tutur Iman.
Untuk membedakan antara indukan guppy betina dan jantan dikatakan Iman tidaklah sulit. Indukan ikan guppy jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang serta mempunyai tonjolan memanjang di belakang sirip perut yang merupakan modifikasi dari sirip anal.
Sedangkan untuk indukan betina mempunyai tubuh yang lebih besar dari jantan, namun memiliki sirip punggung yang lebih kecil, sirip perut berupa sirip yang halus, warna yang pun tidak secerah warna jantan.
Perkembangbiakan ikan guppy berbeda dari jenis ikan sekelasnya. Ikan guppy berkembang biaknya dengan cara beranak, dan uniknya anak ikan guppy yang baru lahir sudah bisa berenang dengan baik.
“Biasanya saat proses kawin, guppy jantan akan mengejar betina. Setelah terjadi proses perkawinan, ikan betina akan mengandung selama 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor anakan. Agar lebih efektif sebaiknya sistim perkawinan guppy dilakukan dengan sistim massal yakni 250 ekor betina dan 50 jantan,” ujar Iman.
Lebih lanjut Iman mengatakan, parameter lingkungan yang harus diperhatikan dalam memelihara guppy diantaranya adalah suhu air, idealnya sekitar 15-27 °C dengan pH sekitar 7. Selain itu, kebersihan kolam harus dijaga dengan cara menguras kolam 2 minggu sekali.
“Namun, ketika menguras kolam lumut-lumut yang melekat di dinding atau di lantai kolam sebaiknya jangan dibuang semuanya, gunanya sebagai pakan cadangan bila sewaktu-waktu pakan inti habis,” tutur Iman.
Bicara mengenai pakan, ada beberapa pakan yang baik untuk di berikan untuk ikan guppy antara lain kutu air, jentik nyamuk (encuk) dan cacing sutra. Pakan tersbut sebaiknya diberikan 3 kali dalam sehari.
Selain pakan, yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan ini adalah tempat pemeliharaan. Sebaiknya kolam terbuat dari bahan material batu/tembok dengan panjang 1,5 meter, lebar 2 meter, dan tinggi dinding 15 cm meter. Sedangkan untuk ketinggian air sebaiknya 10 cm dari dasar kolam. Dengan begitu kolam bisa diisi 300 ekor ikan guppy yang terdiri 250 betina dan 50 jantan.
Salah satu pembudidaya ikan guppy di bilangan Kalideres, Jakarta Barat, Iman, mengatakan, ikan yang bernama Latin Poecilia reticulate ini sebenarnya ialah salah satu ikan yang awalnya hidup di rawa air payau.
“Keistimewaannya terlihat dari sirip-sirip yang berwarna-warni yang merupakan perpaduan antara warna kuning, biru, hijau dan merah. Ciri-ciri lain yang membuat ikan ini banyak diminati ialah ekornya yang melebar seperti kipas membuat ikan ini semakin anggun dan enak dilihat,” tutur Iman.
Untuk membedakan antara indukan guppy betina dan jantan dikatakan Iman tidaklah sulit. Indukan ikan guppy jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang serta mempunyai tonjolan memanjang di belakang sirip perut yang merupakan modifikasi dari sirip anal.
Sedangkan untuk indukan betina mempunyai tubuh yang lebih besar dari jantan, namun memiliki sirip punggung yang lebih kecil, sirip perut berupa sirip yang halus, warna yang pun tidak secerah warna jantan.
Perkembangbiakan ikan guppy berbeda dari jenis ikan sekelasnya. Ikan guppy berkembang biaknya dengan cara beranak, dan uniknya anak ikan guppy yang baru lahir sudah bisa berenang dengan baik.
“Biasanya saat proses kawin, guppy jantan akan mengejar betina. Setelah terjadi proses perkawinan, ikan betina akan mengandung selama 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor anakan. Agar lebih efektif sebaiknya sistim perkawinan guppy dilakukan dengan sistim massal yakni 250 ekor betina dan 50 jantan,” ujar Iman.
Lebih lanjut Iman mengatakan, parameter lingkungan yang harus diperhatikan dalam memelihara guppy diantaranya adalah suhu air, idealnya sekitar 15-27 °C dengan pH sekitar 7. Selain itu, kebersihan kolam harus dijaga dengan cara menguras kolam 2 minggu sekali.
“Namun, ketika menguras kolam lumut-lumut yang melekat di dinding atau di lantai kolam sebaiknya jangan dibuang semuanya, gunanya sebagai pakan cadangan bila sewaktu-waktu pakan inti habis,” tutur Iman.
Bicara mengenai pakan, ada beberapa pakan yang baik untuk di berikan untuk ikan guppy antara lain kutu air, jentik nyamuk (encuk) dan cacing sutra. Pakan tersbut sebaiknya diberikan 3 kali dalam sehari.
Selain pakan, yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan ini adalah tempat pemeliharaan. Sebaiknya kolam terbuat dari bahan material batu/tembok dengan panjang 1,5 meter, lebar 2 meter, dan tinggi dinding 15 cm meter. Sedangkan untuk ketinggian air sebaiknya 10 cm dari dasar kolam. Dengan begitu kolam bisa diisi 300 ekor ikan guppy yang terdiri 250 betina dan 50 jantan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar