http://www.depok.go.id/berkas-unggah/2015/09/ikan-guppy.jpg |
depok.go.id –
Bagi para pecinta ikan hias, ikan guppy adalah ikan yang sudah tidak
asing lagi, karena cirinya cukup menonjol dibanding ikan hias lainnya.
Ciri tubuhnya yang memiliki ekor melebar dengan corak warna yang cukup
kontras serta mencolok itulah yang selalu menjadi pusat perhatian bagi
penikmatnya.
Hal itu
diakui oleh pembudidaya ikan hias, Maulana Ibrahim. Dirinya mengatakan,
ikan guppy memiliki nilai ekonomi tinggi karena variasi warna yang
dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan
pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan
temperatur dan kualitas air lainnya.
“Ikan guppy paling diminati pecinta ikan hias khususnya jika diletakkan pada aquascape. Karakternya yang bergerombol, mampu menarik perhatian bagi penikmatnya,” ujar Maulana yang mengisi satu stand
pada kegiatan REIKKA (Rekreasi, Edukasi, Informasi, Komunikasi,
Konservasi dan Atraksi) yang digelar Balai Penelitian dan Pengembangan
Budi Daya Ikan Hias (Balitbangdias), di halaman Kantor PBB, Balai Kota
Depok, (16/09/15).
Pria yang
juga tergabung dalam komunitas ikan hias ini mengaku sudah menekuni budi
daya ikan hias selama delapan tahun. Harga yang relatif terjangkau,
yaitu kisaran Rp 5 ribu sampai 10 ribu, Maulana mampu menjual ikan hias
hingga pelosok-pelosok dengan omzet rata-rata Rp 5 juta perbulan.
“Budi daya
ikan guppy tidak memerlukan infrastruktur mahal. Cukup dengan
perlengkapan sederhana, kita bisa membiakkan ikan ini, yang penting ada
kemauan. Ini adalah hobi yang dibayar,” tuturnya.
Selain
ikan guppy, dia juga menjual jenis ikan hias lain, seperti cupang, neon,
lobster mini, dan kura-kura. Maulana berharap pemerintah mau mendukung
petani ikan secara maksimal khususnya dalam hal pengembangan usaha,
karena menurutnya budi daya ini yang sangat mudah, baik dalam segi
pemasaran maupun kontrolnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar