http://cdn.jitunews.com - Ikan guppy. (net)
Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang memiliki
nilai ekonomis cukup baik di kelasnya. Ikan yang dikenal dengan nama
millionfish ini juga punya nama beken di berbagai daerah, seperti gepi,
bungkreung, cethul atau cithul, klataw, dan lain-lain.
Salah satu pembudidaya ikan guppy di bilangan Kalideres, Jakarta Barat, Iman, mengatakan, ikan yang bernama Latin Poecilia reticulate ini sebenarnya ialah salah satu ikan yang awalnya hidup di rawa air payau.
Iman mengatakan, mengawinkan ikan hias merupakan seni yang tidak bisa diukur dengan uang, terlebih ikan hias guppy ini. Jadi kuncinya dimulai dari hobi, kemudian mencintai ikan itu dan merawatnya seperti merawat diri sendiri.
Langkah awal untuk membudidayakan ikan guppy, lanjut Iman, adalah memilih indukan yang berkualitas. Untuk mencari indukan yang baik, sebaiknya pilih guppy yang memiliki ukuran yang relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari.
“Untuk mencari ikan guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah,” tutur Iman.
Jika telah menemukan indukan yang cocok, indukan pun ditempatkan dalam satu wadah atau akuarium khusus. Agar sperma jantan bisa berdaya guna, masing-masing bak pemijahan biasanya diisinya dengan 10 ekor betina dan 5 ekor jantan guppy.
Selang 24 jam, indukan guppy kemudian akan memijah dan melahirkan anak-anak guppy. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya. Mereka sebaiknya dipindahkan ke kolam khusus untuk membesarkan anakan. Setelah dipindahkan ke kolam pembesaran, anak ikan sebaiknya jangan langsung diberi makan, karena anak-anak ikan tersebut masih membawa kuning telur sebagai cadangan makanan.
“Setelah 4-5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan,” ujar Iman.
Setelah anakan guppy mencapai ukuran medium (2-3 cm) dapat diberikan makanan cacing sutra, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5-7 cm) dapat diberi makanan kutu air (encuk). Disamping pakan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dan sebagainya.
“Pemberian makanan sebaiknya dua kali sehari dan hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air,” ujar Iman.
Salah satu pembudidaya ikan guppy di bilangan Kalideres, Jakarta Barat, Iman, mengatakan, ikan yang bernama Latin Poecilia reticulate ini sebenarnya ialah salah satu ikan yang awalnya hidup di rawa air payau.
Iman mengatakan, mengawinkan ikan hias merupakan seni yang tidak bisa diukur dengan uang, terlebih ikan hias guppy ini. Jadi kuncinya dimulai dari hobi, kemudian mencintai ikan itu dan merawatnya seperti merawat diri sendiri.
Langkah awal untuk membudidayakan ikan guppy, lanjut Iman, adalah memilih indukan yang berkualitas. Untuk mencari indukan yang baik, sebaiknya pilih guppy yang memiliki ukuran yang relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari.
“Untuk mencari ikan guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah,” tutur Iman.
Jika telah menemukan indukan yang cocok, indukan pun ditempatkan dalam satu wadah atau akuarium khusus. Agar sperma jantan bisa berdaya guna, masing-masing bak pemijahan biasanya diisinya dengan 10 ekor betina dan 5 ekor jantan guppy.
Selang 24 jam, indukan guppy kemudian akan memijah dan melahirkan anak-anak guppy. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya. Mereka sebaiknya dipindahkan ke kolam khusus untuk membesarkan anakan. Setelah dipindahkan ke kolam pembesaran, anak ikan sebaiknya jangan langsung diberi makan, karena anak-anak ikan tersebut masih membawa kuning telur sebagai cadangan makanan.
“Setelah 4-5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan,” ujar Iman.
Setelah anakan guppy mencapai ukuran medium (2-3 cm) dapat diberikan makanan cacing sutra, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5-7 cm) dapat diberi makanan kutu air (encuk). Disamping pakan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dan sebagainya.
“Pemberian makanan sebaiknya dua kali sehari dan hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air,” ujar Iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar