![]() |
http://3.bp.blogspot.com |
Dalam
studi menyangkut ikan tropical guppies ilmuwan menemukan bahwa semakin
kurang menarik ikan jantan, maka spermanya makin baik.
Penelitian menunjukkan ikan jantan yang tampak flamboyan dengan kulit penuh warna ternyata melakukan ‘investasi’ pada tampilan karena kualitas spermanya jelek.
Ilmuwan menjelaskan bahwa ada pemisahan antara tiap karakteristik yang membantu pejantan bereproduksi. Penelitian tersebut hadir di jurnal Royal Society, Proceedings B.
Profesor Jonathan Evans dari Centre for Evolutionary Biology di University of Western, Australia, yang melakukan studi itu.
Dia menggambarkan bagaimana penemuan ini mendukung ‘teori kompetisi sperma’, di mana pasangan betina memiliki hubungan dengan beberapa pejantan berdasarkan kualitas serta kecepatan berenang dari sperma tersebut.
Seperti dikutip di BBC News, Ikan guppies ini digunakan dalam studi karena pejantan terbagi dalam dua tipe perilaku reproduksi –menampilkan hubungan atau non-konsensual atau kawin ‘menyelinap’.
“Jantan yang dominan akan menunjukkan perkawinan dengan menyelinap dengan sedikit gangguan namun sperma dapat berenang dengan cepat dibandingkan ikan dominan yang benar-benar menampilkan hubungan tersebut,” jelas Profesor Evans.
Dia melanjutkan di artikel jurnal itu bahwa keuntungan bereproduksi yang dilakukan pejantan yang menarik (secara tersembunyi) mungkin secara potensial disebabkan minimnya tampilan ejakulasi mereka selama kompetisi sperma.
Penelitian menunjukkan ikan jantan yang tampak flamboyan dengan kulit penuh warna ternyata melakukan ‘investasi’ pada tampilan karena kualitas spermanya jelek.
Ilmuwan menjelaskan bahwa ada pemisahan antara tiap karakteristik yang membantu pejantan bereproduksi. Penelitian tersebut hadir di jurnal Royal Society, Proceedings B.
Profesor Jonathan Evans dari Centre for Evolutionary Biology di University of Western, Australia, yang melakukan studi itu.
Dia menggambarkan bagaimana penemuan ini mendukung ‘teori kompetisi sperma’, di mana pasangan betina memiliki hubungan dengan beberapa pejantan berdasarkan kualitas serta kecepatan berenang dari sperma tersebut.
Seperti dikutip di BBC News, Ikan guppies ini digunakan dalam studi karena pejantan terbagi dalam dua tipe perilaku reproduksi –menampilkan hubungan atau non-konsensual atau kawin ‘menyelinap’.
“Jantan yang dominan akan menunjukkan perkawinan dengan menyelinap dengan sedikit gangguan namun sperma dapat berenang dengan cepat dibandingkan ikan dominan yang benar-benar menampilkan hubungan tersebut,” jelas Profesor Evans.
Dia melanjutkan di artikel jurnal itu bahwa keuntungan bereproduksi yang dilakukan pejantan yang menarik (secara tersembunyi) mungkin secara potensial disebabkan minimnya tampilan ejakulasi mereka selama kompetisi sperma.
media support and sponsored:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar