Sabtu, 13 Februari 2016

Sobat, Ternyata Teknik Sex Reversal Bisa Dilakukan Pada Ikan Guppy

Ikan gapi merupakan ikan yang bersifat ovovivipar yaitu ikan yang bertelur dan melahirkan. Menurut Jollie (1964) selama di dalam perut induknya, embrio mendapat makanan bukan langsung dari induknya melainkan dari kuning telur. Ikan gapi memiliki gonad yang cepat berkembang yaitu 3 minggu setelah larva lahir gonopodium pada jantan telah berkembang, karena itu ikan gapi dikenal sebagai ikan yang berkembang biak cepat. Dalam satu kali perkawinan, seekor ikan gapi melahirkan secara parsial sampai 3 kali dengan interval waktu 1 bulan. Pada saat fertilisasi , sperma yang masuk dalam tubuh induk betina dapat bertahan hingga 6 bulan, sehingga dalam waktu 6 bulan tersebut ikan dapat melahirkan walaupun tidak terjadi perkawinan kembali. 

https://www.google.co.id

Sex reversal merupakan cara pembalikan arah perkembangan kelamin ikan yang seharusnya berkelamin jantan diarahkan perkembangan gonadnya menjadi betina atau sebaliknya. Teknik ini dilakukan pada saat belum terdiferensiasinya gonad ikan secara jelas antara jantan dan betina pada waktu menetas. Sex reversal merubah fenotif ikan tetapi tidak merubah genotifnya. 

Sex reversal dapat dilakukan melalui terapi hormon (cara langsung) dan melalui rekayasa kromosom (cara tidak langsung). Pada terapi langsung hormon androgen dan estrogen mempengaruhi fenotif tetapi tidak mempengaruhi genotif. Metode langsung dapat diterapkan pada semua jenis ikan apapun sel kromosomnya.  Cara langsung dapat meminimalkan jumlah kematian ikan. Kelemahan dari cara ini adalah hasilnya tidak bisa seragam dikarenakan perbandingan alamiah kelamin yang tidak selalu sama. Misalkan pada ikan hias, nisbah kelamin anakan tidak selalu 1:1 tetapi 50% jantan 50% betina pada pemijahan pertama dan 30% jantan 50% betina pada pemijahan berikutnya.

Penerapan  sex reversal  dapat menghasilkan populasi monosex (kelamin tunggal). Kegiatan  budidaya secara  monosex  (monoculture)  akan  bermanfaat  dalam mempercepat  pertumbuhan  ikan.  Hal  ini  dikarenakan  adanya   perbedaan tingkat pertumbuhan  antara  ikan  berjenis  jantan  dengan  betina.  Beberapa  ikan yang berjenis jantan dapat tumbuh lebih cepat daripada jenis betina misalkan ikan nila dan ikan lele Amerika. Untuk mencegah pemijahan liar dapat dilakukan melalui teknik ini. Pemijahan liar yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kolam  cepat penuh dengan berbagai ukuran ikan. Total biomass ikan tinggi namun kualitasnya rendah. Pemeliharaan ikan monoseks akan mencegah perkawinan dan pemijahan liar sehingga kolam tidak cepat dipenuhi ikan. Selain itu ikan yang dihasilkan akan berukuran besar dan seragam.  Contoh  ikan  yang cepat berkembangbiak yaitu ikan nila dan mujair.Pada beberapa jenis ikan hias seperti cupang, guppy, kongo dan rainbow akan memiliki penampilan tubuh yang lebih baik pada jantan daripada ikan betina. Dengan demikian nilai jual ikan jantan lebih tinggi ketimbang ikan betina. Sex reversal juga dapat dimanfaatkan untuk teknik pemurnian ras ikan. Telah lama diketahui ikan dapat dimurnikan dengan teknik ginogenesis yang produknya adalah semua betina. Menjelang diferensiasi gonad sebagian dari populasi betina tersebut diambil dan diberi hormon androgen berupa metiltestosteron sehingga menjadi ikan jantan. Selanjutnya ikan ini dikawinkan dengan saudaranya dan diulangi beberapa kali sampai diperoleh ikan dengan ras murni.  Pada kasus  hermaprodit,  hormon yang  diberikan hanya  akan  mempercepat  proses  perubahan sedangkan pada sex reversal perubahannya benar-benar dipaksakan. Ikan yang seharusnya berkembang menjadi  betina  dibelokkan  perkembangannya  menjadi  jantan  melalui proses penjantanan  (maskulinisasi).  Sedangkan  ikan yang   seharusnya menjadi jantan dibelokkan  menjadi  betina melalui proses pembetinaan (feminisasi).

Hormon  adalah  zat  kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal seperti halnya juga pada hormone metytestoteron. Hormon metyltestosteron, merupakan salah satu hormon yang termasuk dalam golongan hormonsteroid. Pada individu jantan, juga pada puyuh jantan, hormon testosteron merupakan hormone yang berperan dalam menjamin perkembangan seksual, antara lain dalam proses spermatogenesis, memperpanjang daya hidup spermatozoa dalam epididymis, juga dalam memelihara perkembangan alat reproduksi luar dan tanda-tanda kelamin   sekunder



media support and sponsored:
Selamat Datang Pets-Lover...Terima Kasih Sudah Berkunjung Dan Nikmatilah Pelayanan Dari Kami!!!
Pets Lover Indonesia Hamster IndonesiaGuppy Indonesia Jual AnjingJual Kucing Landak Mini MurahJual Sugar Glider img

Tidak ada komentar:

Posting Komentar