![]() |
| https://www.google.co.id |
Daphnia adalah jenis
zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami
kolam-kolam, sawah dan perairan umum (danau) yang banyak mengandung
bahan organik. Sebagai organisme air, Daphnia dapat hidup di
perairan yang berkualitas baik. Beberapa faktor ekologi perairan yang berpengaruh
terhadap perkembangbiakan Daphnia antara lain adalah kesadahan,
suhu, oksigen terlarut dan pH. Cara
membudidayakan Daphnia dapat dilakukan dengan melakukan
pemupukan pada wadah budidaya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan
phytoplankton di dalam wadah budidaya yang digunakan oleh
Daphnia sebagai makanannya agar tumbuh dan berkembangbiak. Pada
budidaya Daphnia di kolam pupuk yang digunakan berupa kotoran ayam
(kering) dengan dosis 1 kg/m2. Selain kotoran ayam, pemupukan dapat
dilakukan dengan menggunakan kotoran burung puyuh. Dalam membudidayakan
Daphnia sebaiknya wadah budidayanya diletakkan di ruang
terbuka yang mendapat sinar matahari yang cukup dan sangat dibutuhkan
untuk proses fotosintesa phytoplankton. Kedalaman
air pada wadah budidaya Daphnia sebaiknya lebih dari 60
cm, agar Daphnia bisa terhindar dari intensitas cahaya matahari yang tinggi
pada siang hari. Biasanya pada siang hari Daphnia akan berenang ke
dasar wadah untuk menghindari intensitas cahaya dan suhu yang tinggi.
Sebaliknya tingginya intensitas cahaya matahari akan merangsang phytoplankton
untuk tumbuh cepat. Untuk menghindari meluapnya air pada
saat hujan, sebaiknya wadah budidaya Daphnia diberi naungan dengan
atap yang terbuat dari plastik/fiber yang transparan. Daphnia merupakan
salah satu hewan yang sangat sensitif terhadap
kontaminasi bahan kimia. Sebagai contoh apabila wadah budidayanya
baru dibuat maka wadah tersebut harus direndam/dibilas dengan
air sampai wadah tersebut tidak berbau. Untuk budidaya Daphnia, air yang
digunakan sebaiknya memiliki kesadahan 250 mg/liter CO3 dan pH air dipertahankan sekitar 7 – 8
dengan cara dilakukan pengapuran
di dalam wadah budidaya dengan kapur pertanian. Selain itu sebaiknya
di dalam wadah budidaya Daphnia juga diberi aerator yang berfungsi
untuk menghasilkan oksigen di dalam wadah budidaya agar
nilai
oksigen terlarut di wadah tersebut diatas 3,5 ppm dan kadar amonia kurang
dari 0,2 mg/liter. Dari
beberapa parameter kualitas air yang telah diuraikan sebelumnya
dapat diketahui bahwa Daphnia memerlukan kualitas air yang
prima untuk media hidupnya. Sama halnya dengan ikan, oksigen sangat
diperlukan oleh Daphnia untuk mendukung kehidupannya, sedangkan
amonia bersifat racun yang dapat mengakibatkan kematian. Untuk
mempertahankan kondisi air selama masa budidaya agar tetap prima,
maka air harus diaerasi secara kontinyu serta dilakukan pergantian
air. Pergantian air pada media budidaya Daphnia dapat dilakukan
dengan cara penyiponan, yaitu air didalam wadah budidaya dibuang
dengan cara menggunakan selang. Pergantian air ini sangat bergantung
kepada kebutuhan Daphnia di dalam media budidaya.










Tidak ada komentar:
Posting Komentar