 |
| https://www.google.co.id |
Guppy, ''Ikan Berjuta'
Para pecinta ikan hias tentu tak asing dengan nama guppy. Ini ikan hias
bertubuh kecil yang ekornya tidak pernah serupa dari setiap guppy.
Warna-warninya yang berkilap dan tubuhnya yang mungil adalah daya tarik
tersendiri.
Karena bentuknya mungil dan amat mudah beranak-pinak, guppy memiliki nama lain sebagai ''ikan berjuta.'' Seperti yang tertuang pada situs guppy-fish, ada banyak tipe guppy di seluruh dunia dan sebagian besar ikan-ikan tropis masuk dalam kategori ini.
Nama ilmiah guppy adalah poecilia reticulata. Orang pertama yang menemukan jenis ikan ini pada 1850 adalah mendiang R J Lechmere Guppy, seorang ahli tumbuh-tumbuhan asal Inggris.
Namun De Filipo, warga Spanyol, mengumumkan telah menemukan jenis ini dua tahun sebelum temuan Guppy. De Filipo akhirnya diputuskan menjadi penemu pertama pada 1913. Namun, nama guppy tetap tak berubah hingga saat ini.
Di Tanah Air para pecinta guppy membentuk wadah yang bernama Asosiasi Guppy Indonesia. Donny Sitorus, salah satu anggota, memaparkan keinginan untuk membentuk asosiasi yang berdiri tahun ini dipicu oleh rasa jenuh pada jenis ikan lain. ''Para penggemar guppy berniat untuk bangkit,'' katanya.
Maka, dengan menggabungkan seluruh klub dan individu pecinta guppy berdirilah asosiasi tersebut. Saat ini asosiasi guppy ada di tiga kota, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Aktivitasnya meliputi korespondensi, publikasi kecil-kecilan, dan kontes.
Donny mengakui, saat ini peminat guppy di Tanah Air belum terlalu banyak. ''Biasanya pecinta guppy masih eksklusif,'' tandas pria yang juga menjadi peternak ini seraya menambahkan bahwa para penggemar guppy di Indonesia tersebar di Jakarta, Surabaya, Kalimantan, Bandung, dan Manado.
Kondisi tersebut berbeda dengan respons pasar internasional, yang disebut Donny sebagai ''luar biasa.'' Ia mencontohkan, Singapura mengekspor setidaknya tiga hingga empat juta ikan guppy ke pasar Eropa dan AS.
Di seluruh dunia, paparnya, setidaknya ada 120 jenis guppy yang berukuran dari dua inci hingga lima sentimeter. Para pecinta pun dapat memiliki semua jenis guppy meski tak dalam sekali waktu. ''Karena tiap guppy memiliki karakter masing-masing,'' kata Donny.
Dari beragam jenis guppy, sejumlah tipe yang terkenal di antaranya adalah tipe grass, tuxedo, ribbon, swallow, sword-tail, mosaic & cobra guppy. Tipe sword-tail, seperti namanya, tampak unik karena berbentuk dua ekor yang menajam bak pedang. Sedangkan jenis mosaic & cobra memiliki ekor indah seperti motif kulit ular kobra dengan warna-warna yang cerah.
Di Prancis atau AS, guppy justru diberi 'tempat terhormat' dengan ditaruh dalam akuarium khusus, ada dekorasi, dan pencahayaan tersendiri. Menurut Donny, sejak 1970-an pamor guppy tidak pernah surut dan malah cukup stabil. Kecintaannya pada guppy telah membawanya melalang buana ke berbagai kontes internasional. Seperti pada 1995 ia sempat mengikuti kontes Aquarama di Singapura yang diikuti oleh peserta dari Asia dan Eropa.
Tak lama lagi, tepatnya pada Oktober 2003, ia juga akan mengikuti Aquarama yang kembali diadakan di Singapura. Sedangkan pada tahun depan ia mempersiapkan diri untuk mengikuti kontes di Nurernberg, Jerman.
Menurutnya, keunikan guppy dibandingkan ikan lain terletak pada bentuk dan warnanya yang menarik. Tingkahnya pun lucu karena tidak mau diam kendati tidak agresif.
Karena bentuknya mungil dan amat mudah beranak-pinak, guppy memiliki nama lain sebagai ''ikan berjuta.'' Seperti yang tertuang pada situs guppy-fish, ada banyak tipe guppy di seluruh dunia dan sebagian besar ikan-ikan tropis masuk dalam kategori ini.
Nama ilmiah guppy adalah poecilia reticulata. Orang pertama yang menemukan jenis ikan ini pada 1850 adalah mendiang R J Lechmere Guppy, seorang ahli tumbuh-tumbuhan asal Inggris.
Namun De Filipo, warga Spanyol, mengumumkan telah menemukan jenis ini dua tahun sebelum temuan Guppy. De Filipo akhirnya diputuskan menjadi penemu pertama pada 1913. Namun, nama guppy tetap tak berubah hingga saat ini.
Di Tanah Air para pecinta guppy membentuk wadah yang bernama Asosiasi Guppy Indonesia. Donny Sitorus, salah satu anggota, memaparkan keinginan untuk membentuk asosiasi yang berdiri tahun ini dipicu oleh rasa jenuh pada jenis ikan lain. ''Para penggemar guppy berniat untuk bangkit,'' katanya.
Maka, dengan menggabungkan seluruh klub dan individu pecinta guppy berdirilah asosiasi tersebut. Saat ini asosiasi guppy ada di tiga kota, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Aktivitasnya meliputi korespondensi, publikasi kecil-kecilan, dan kontes.
Donny mengakui, saat ini peminat guppy di Tanah Air belum terlalu banyak. ''Biasanya pecinta guppy masih eksklusif,'' tandas pria yang juga menjadi peternak ini seraya menambahkan bahwa para penggemar guppy di Indonesia tersebar di Jakarta, Surabaya, Kalimantan, Bandung, dan Manado.
Kondisi tersebut berbeda dengan respons pasar internasional, yang disebut Donny sebagai ''luar biasa.'' Ia mencontohkan, Singapura mengekspor setidaknya tiga hingga empat juta ikan guppy ke pasar Eropa dan AS.
Di seluruh dunia, paparnya, setidaknya ada 120 jenis guppy yang berukuran dari dua inci hingga lima sentimeter. Para pecinta pun dapat memiliki semua jenis guppy meski tak dalam sekali waktu. ''Karena tiap guppy memiliki karakter masing-masing,'' kata Donny.
Dari beragam jenis guppy, sejumlah tipe yang terkenal di antaranya adalah tipe grass, tuxedo, ribbon, swallow, sword-tail, mosaic & cobra guppy. Tipe sword-tail, seperti namanya, tampak unik karena berbentuk dua ekor yang menajam bak pedang. Sedangkan jenis mosaic & cobra memiliki ekor indah seperti motif kulit ular kobra dengan warna-warna yang cerah.
Di Prancis atau AS, guppy justru diberi 'tempat terhormat' dengan ditaruh dalam akuarium khusus, ada dekorasi, dan pencahayaan tersendiri. Menurut Donny, sejak 1970-an pamor guppy tidak pernah surut dan malah cukup stabil. Kecintaannya pada guppy telah membawanya melalang buana ke berbagai kontes internasional. Seperti pada 1995 ia sempat mengikuti kontes Aquarama di Singapura yang diikuti oleh peserta dari Asia dan Eropa.
Tak lama lagi, tepatnya pada Oktober 2003, ia juga akan mengikuti Aquarama yang kembali diadakan di Singapura. Sedangkan pada tahun depan ia mempersiapkan diri untuk mengikuti kontes di Nurernberg, Jerman.
Menurutnya, keunikan guppy dibandingkan ikan lain terletak pada bentuk dan warnanya yang menarik. Tingkahnya pun lucu karena tidak mau diam kendati tidak agresif.
media support and sponsored:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar