Menurut Ahmad Yusuf, pecinta guppy di bilangan Jakarta Timur, saat
ini ada sekitar 300 jenis guppy di berbagai negara dan terus berkembang
karena banyaknya kawin silang yang dilakukan para pembiak di
mancanegara. Dengan sifat yang
mudah hidup di mana saja dan dalam kondisi air yang jelek itu pula yang
membuat guppy banyak ditebar di perairan umum untuk kepentingan
pengendalian nyamuk.
![]() |
| https://www.google.co.id |
Di
perairan umum tersebut, guppy memangsa jentik nyamuk, cacing-cacing
kecil, kutu air, dan organisme kecil lain. Karena itu ia dianjurkan
dipelihara di rumah-rumah yang ada kolamnya ataupun di got-got
perkampungan untuk ikut mengendalikan nyamuk berbahaya. Ahmad Yusuf
menyarankan, jenis yang dimanfaatkan adalah red,
tricolor, mozaik, dan cobra. “Jenis ini sangat banyak di pasaran dan
harganya cukup murah. Selain itu jenis ini lebih tahan terhadap kondisi
air yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Pemeliharaan
ikan ini di akuarium tidak membutuhkan perawatan khusus. Hanya saja
karena ukurannya yang relatif kecil dan menyesuaikan keindahan variasi
warna, sebaiknya akuarium tersebut diberi ornamen atau hiasan berupa
tanaman. Sehingga akuarium semakin terlihat asri bagai di bawah sungai.
Selain itu, agar tidak monoton pemandangannya, guppy bisa dicampur
dengan ikan lain yang juga wataknya tenang dan hidup dalam kelompok
besar.
Meski
mudah dalam perawatannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
memelihara guppy, yaitu air dan makanan. Menurut Ahmad, air hendaknya
mengandung cukup oksigen, tetap dijaga kebersihannya dengan mengganti
seminggu sekali atau saat air sudah mulai terlihat keruh. Suhu air
sebaiknya berkisar 15o—27oC dengan pH 7—8. Air yang kotor dibersihkan dua hingga tiga kali sehari.
Sebaiknya, dalam akuarium atau pun kolam tempat guppy tersebut dipelihara, tambahkan pula tanaman air. Namun
jumlahnya tidak boleh terlalu banyak karena tanaman air juga bisa
membuat air cepat keruh. “Tanaman ini sebaiknya yang bisa menjadi filter
alam sehingga kebersihan air tetap terjaga dan ikan masih tetap enak
dilihat,”katanya.
Meski
ikan ini pemakan jentik nyamuk, cacing atau kutu air, masalah
kebersihan dan kesehatan makanannya ternyata tetap harus dijaga.
Sebaiknya ikan dijatah makanan tidak lebih dari dua kali sehari. “Jangan
membeli pakan untuk ikan sembarangan, meski hanya jentik nyamuk karena
bisa berdampak pada kondisi kesehatan ikan,” aran Ahmad. Selain itu,
ikan ini rawan terserang bakteri penyebab penyakit busuk sirip.










Tidak ada komentar:
Posting Komentar