Rabu, 17 Februari 2016

Penelitian Pemberian Hormon Methyltestosterone Pada Guppy Untuk Perubahan Kelamin

https://www.google.co.id
Berdasarkan data profil perikanan budidaya, perkembangan ekspor ikan hias di Indonesia cenderung meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 64,8%per tahun dalam volume (Gustiano dkk. 2006). Di tingkat internasional, Indonesia baru dapat memenuhi pangsa pasar ikan hias sebesar 15 % dari permintaan dunia yang di dominasi oleh Singapura sebagai pengekspor terbesar. Diantara kelompok ikan hias air tawar, ikan Guppy (Poecillia reticulate) dan neon merupakan spesies yang mendominasi, yaitu sekitar 25% dari pasar dunia dengan nilai hampir 14% dari nilai total (Putro dkk. 2002). Pengembangan budidaya ikan Guppy di Singapura sudah menjadi industri yang menguntungkan sejak lama sebagaimana dilaporkan oleh Fernando & Phang (1985). Pada ikan hias, perbedaan penampilan karena pengaruh sex (sexual dimorphisms) sangat besar (Schroder 1976). Secara umum, ikan jantan memiliki bentuk dan warna yang lebih menarik. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ikan jantan adalah melalui pengubahan kelamin pada fase awal perkembangbiakan (Yamamoto 1969; Yamazaki 1983). Pengalihan kelamin dapat dilakukan menggunakan hormon sintetis Methyltestosterone (MT) pada fase dini sebelum gonad terbentuk menjadi jenis kelamin jantan atau betina (Hunter & Donaldson 1983; Pandian & Sheela 1995). Perkembangan teknologi pengalihan kelamin seperti ini di Indonesia telah dilaporkan oleh Zairin (2003). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon Methyltestosterone dengan dosis berbeda terhadap keberhasilan perubahan jenis kelamin (sex reversal) larva ikan Guppy (Poecilia reticulata).



media support and sponsored:
Selamat Datang Pets-Lover...Terima Kasih Sudah Berkunjung Dan Nikmatilah Pelayanan Dari Kami!!!
Pets Lover Indonesia Hamster IndonesiaGuppy Indonesia Jual AnjingJual Kucing Landak Mini MurahJual Sugar Glider img

Tidak ada komentar:

Posting Komentar